Monday, July 14, 2014

SUTAN PUASA ke SUTAN MANGATAS/HAJI JAAFAR SUTAN,NEK BEDAH DAN BATIAH.

Y24                               SUTAN NAPOSO/SUTAN PUASA DAN KELUARGA 
                          SUTAN  MANGATAS/HAJI JAAFAR SUTAN.

          Boru(anak yang perempuan) Sutan Mangatas,almarhumah Batiah /Rakibah yang fotonya bersama boru yang lain pernah dipasang di internet acapkali dikatakan secara umum saja bahwa beliau bertalian darah dengan SUTAN PUASA,Tokoh halak Mandailing yang amat kaya di Kuala Lumpur sekitar pertengahan abad  19 yang silam (A.R.Lubis - RBMP. Pg19) dan yang merupakan Pendiri Kuala Lumpur.Bersama dengan Raja Asal,Pemimpin Besar Halak Mandailing di sisi sini Selat Melaka,mereka memimpin barisan tempur Halak Mandailing dalam Porang Kolang/ Perang Kelang(1867-1873) untuk mempertahankan /menyelamatkan pertambangan timah(lombong bijih timah) mereka di daerah Ampang,Kelang dan lain-lainnya di Selangor.

            Sutan Puasa(menurut lafal Melayu)/Sutan Naposo berimigrasi ke Semenanjung pada sekitar th 1830. Marganya Lubis asal Tobang,sebuah huta Mandailing di perbatasan Kecamatan Kotanopan dan Kecamatan Muarasipongi ,Mandailing Julu di Kabupaten Madina(Mandailing-Natal),Sumatra Utara.

           Menurut Tarombo di Tobang,Sutan Naposo/Puasa itu anak Raja Iro Koling anak Sutan Naga anak Jamalintang Garang anak Sutan Naga Marunding anak Namora Sende Tua Lubis asal Mananusan(A.R.Lubis - RBMP. Pg 235)

           Sutan Naposo/Puasa anak Raja Iro Koling mempunyai seorang abang,Sutan Sinomba(yang tertua) dan seorang saudara perempuan,Hajjah Halimah.(Taromba Abdul Wahid Hj.Jaafar Sutan(fotokopi) 1947.Korespondensi Norhayati Salleh 24 Feb 2011).Anak Sutan Sinomba,Sutan Mangatas itu merupakan "anak saudara kepada Sutan Puasa"(Norhayati Salleh.Sila lihat juga A.R.Lubis Pg 129 in RBMP).Justru tidak punya anak,Sutan Mangatas dianggap oleh Sutan Puasa sebagai anaknya sendiri yang disapanya sebagai "Si Atas "( A.R.Lubis Pg 194)

           Ternyata Sutan Mangatas merupakan salah seorang halak Mandailing yang kaya
pula di Kuala Lumpur.Beliau menikah dengan Bedah /Zabedah binti Hussain/Hj Husin asal Dusun Tua,Hulu Langat(A.R.Lubis.Pg 195) dan mendapat 1 0 orang anak laki laki dan perempuan; salah seorang dari tiga anak perempuannya bernama Batiah atau Rakibah(Haji Abdul Wahid 1947.Norhayati Salleh 24 Feb 2011).Sekalian anak Sutan  Mangatas itu merupakan cucu pula vis -a- vis Sutan Puasa/Naposo.Tiga daripadanya perempuan : 1. Sariah 2. Batiah/Rakibah 3. Salmah.

           Anak Sutan Mangatas yang laki laki : 1. Uthman 2. Abdullah 3. Ariffin 4. Abu Bakar 5. Arif 6. Ishak 7. Khairudin.(Abdul Wahid 1947).

           Setelah berhaji Sutan Mangatas dikenal dengan nama Haji Jaafar Sutan(A.R.Lubis - RBMP Pg 194).Selayaknya seorang yang kaya,beliau membina kediaman di kawasan elite halak Mandailing seputar Chow Kit Road,Kuala Lumpur(kini) beralamat No 41 Chow Kit Road.Kediaman ini dibinanya pada tahun 1926(Norhayati Salleh. Korespondensi 24 Feb 2011).Beberapa generasi telah tinggal di "Bagas Godang"Sutan  Mangatas ini sampai beberapa tahun yang lalu bilamana ia diangkat menjadi Rumah Warisan.
Salah seorang yang terakhir tinggal di rumah pusaka yang diwariskan oleh Sutan Mangatas ialah cucunya ,Normah Majawali  yang kini seusia 82 tahun dan menetap di rumah anaknya,Norhayati Salleh di Putra Jaya.

            Maka Batiah/Rakibah (almarhumah) boru  ni  Hj Jaafar Sutan@ Sutan Mangatas anak Sutan Sinomba yang bersaudara dengan Sutan Puasa yang terkenal itu,adalah cucu vis-a-vis Pendiri Kuala Lumpur dan salah seorang pemimpin halak Mandailing pada Peristiwa Porang Kolang.Batiah mendapat pendidikan Inggeris dan pernah bertugas di Malayan Railway Kuala Lumpur sebelum bersara pada awal Zaman Kemerdekaan.Wafat Desember 2006.

Penjelasan singkatan yang digunakan:

1. A.R.Lubis/Abdur-Razzaq Lubis.
2. RBMP/ Raja Bilah And The Mandailings In Perak:
    1875 - 1911 
    Abdur-Razzaq Lubis & Khoo Salma Nasution  2003 MBRAS.

 Postscript:       
 
 Pernikahan Sutan Mangatas dengan Zabedah binti Hj Hussain asal Dusun Tua,Hulu  Langat,Selangor amat historis justru mempererat lagi hubungan silaturahmi dan setiakawan yang terpadu antara Marga Nasution asal Maga dan Marga Lubis asal Tobang sewaktu berlaku Perang Kolang .Pada perang tersebut halak ni hita dipukul teruk oleh gabungan Orang Melayu Kedah,Orang Melayu Pahang,Orang Minang dan Yap Ah Loy beserta para pengikutnya,orang Hakka Fei Chew(A.R.Lubis Pg 21).

  Apabila halak ni hita dikalahkan di Selangor,Raja Asal,Raja Bilah serta para pengikut undur ke Perak untuk memulai hidup baru yang ternyata lebih membahagiakan.Raja Bilah automatis menjadi Namora setelah Raja Asal pamannya itu wafat.Kemudian diangkat pula dia sebagai Penghulu di Papan.Saudaranya Raja Hj Abdul Rahman ikut pindah dari Maga dan menetap di Chemor,Perak.Beliau dianggap oleh halak ni hita di Perak sebagai Namora Chemor.

Namora Chemor ini punya beberapa orang boru@atau anak perempuan dan seorang bernama Raja Maimunah(kesayangan Sutan Puasa) menikah dengan Sutan Mangatas anak Sutan Sinomba anak Raja Iro Koling.Sama Raja Maimunah,Sutan Mangatas mendapat 3 orang anak: Abdul Wahid; Adam dan Abdulmutalib.

Sutan Mangatas menikah pula dengan Zabedah Binti Hj Hussain setelah bercerai dengan Raja Maimunah dan memperoleh 10 anak laki laki dan perempuan.Pernikahan Sutan Mangatas dan Zabedah mempererat hubungan Marga Nasution di Perak dan Marga Lubis@koum ni Sutan Puasa/Naposo di Selangor terutama di Dusun Tua dan Ulu Langat.

Seterusnya jalinan dan hubungan silaturahmi antara dua marga besar ini dipatrikan lagi dengan pernikahan Abdul Wahid,anak Sutan Mangatas dengan Raja Maimunah(mantan istri)dengan Umi Kalsom anak perempuan Raja Hafifah yang merupakan adik/kakak Raja Maimunah ! Dengan demikian bertambah mendalam lagi kekerabatan keluarga Raja Bilah dan Sutan Puasa/Naposo .

Abdul Wahid terus memperteguh hubungan silaturahmi dan kekerabatan Lubis di Dusun Tua(Selangor) dengan Nasution(Perak) apabila beliau menikah dengan Zaleha anak perempuan Larang dan mendapat beberapa orang anak.

Larang adalah anak Hajjah Halimah kakak Sutan Puasa/Naposo adik Sutan Sinomba anak Raja Iro Koling dari Tobang,Mandailing Julu.(Tarombo oleh Abdul Wahid 1947/fotokopi.1947)

                              HORAS  HORAS  HORAS  ! ! !

,

Saturday, July 12, 2014

CHAPTER 1 THE KAJANG GOVERNMENT ENGLISH SCHOOL (1919-1929)


 i)                    The School And The Site




The Kajang Government English School had the dubious distinction of being the first government English school in Selangor (1). It became functional March 17 1919 and was officially opened on April 1 1919. A decade later it metamorphosed as the present-day Kajang High School (picture above) at another place.
The then Inspector of Schools,David A. Bishop came for the offical opening,presumably,together with certain other state education officials.The local dignitaries who had advocated for the establishment of an English school in the district since 1916 were no doubt present during the historic occasion. They were Towkay Low Ti Kok, Towkay Ng Bow Thai, Raja Allang, Mr. Arumpalam, Mr. V. Sabapathy and Mr. Gan Boon Teik. In his report Mr. Bishop made no mention of the school's site.However,he wrote that the "old Rest-house buildings" had been converted to accommodate the school premises (2).
The Speaker of the then Federal Legislative Council,Raja Sir Uda also recalled that the school was housed in an old building and he threw more light on the school's site when he wrote that the school was near the Police Station and he had to pass by the school on his way to and from the District Office (3) when he was the Assistant District Officer way back at the beginning of the twentieth century (4).


Photo of Raja Uda (KHS 23/1955)

The man who was on the school's scene for a number of years, Mr. Ng Seo Buck, the Head Master gave kind of an eye-witness account of the school's physical condition in an interview with the KHS Editorial Board in 1956 (5).
The first Malayan Head Master of the Kajang Government English School,the legendary Mr. Ng Seo Buck assumed office in 1923.Three years later he wrote in a report that the school,"the first government English School in Selangor" was in structural decay and he was really apprehensive that fatal accidents might befall his pupils (6).


Photo of Mr. Ng Seo Buck (KHSM 24/1956)


About thirty years since he left the school in 1927,he still didn't mince his words on the condition of the school which he described as a "building full of leaks" (7) .As it was already overcrowded during his tenure,he had to turn the kitchen of the old Rest House into a classroom.
A lone gardener looked after the school's ground.Mr. Buck himself had to double up as clerk and peon.In a rather dramatic and forceful fashion,he further described the physical condition of the school as "hellish" (8).
Anyway there was already an indication that conditons would improve.Mr. Buck was one of the group of five individuals and benefactors in the forefront seeking a new site and building for a new school. The others were Towkay Low Ti Kok,Raja Muhammad,Haji Abdul Jalil and RCM Kindersley.The Ag. Director of Education, Shelly was told that a new site for the school had been selected when he was on a visit to the Kajang Government English school in January 1926 (9). Mr. Buck exited the school a year later when no doubt preparations were under way for the building of the proposed new school.


SOURCES (PHOTOSTATED)
(1) KHS MAG 23/1955.Page 23. N. B. P
(2) KHS MAG 27/1959.Page 18.
(3) KHS MAG 23/1955. Page 2 - The present Bangunan Dato Nazir which was built on its site-writer
(4) Ibid
(5) KHS MAG 24/1956.Page 5
(6) KHS MAG 25/1957. Page 44 - On Turning Back the Pages
(7) KHS MAG 24/1956. Page 5
(8) Ibid

(9) KHS MAG 25/1957. Page 43/Shelly.