G
Pengantar.
Pada umumnya orang Mandailing di Malaysia/Perantauan telah meluruhkan nama marga yang menjadi identitas etnik selama beratus-ratus tahun.
Orang Mandailing dan keturunannya,mengikut perhitungan IMAMI pada tahun 1982 (1) sejumlah limapuluh ribu jiwa,termasuk mereka yang keturunan Angkola.Di Malaysia orang Angkola menggunakan label Mandailing walaupun mereka berasal dari negeri yang dinamai Angkola di Sumatra dan berbatasan dengan Mandailing (2).Kini jumlah warga Mandailing di Malaysia mungkin saja melebihi angka yang tercatat 3 dasawarsa dahulu.Mereka masih golongan mayoritas .
1
Jumlah warga Kabupaten Madina 470,230 jiwa ( Pemilu 2014.mandailingonline) dan mereka merupakan mayoritas di sana.Tetapi orang Mandailing merupakan minoritas seantero Indonesia.
2
Orang Mandailing di Malaysia yang kemudian membentuk diasporanya di sisi sini Selat Melaka merupakan keturunan orang Mandailing yang terpaksa mengungsi ke Kolang pada awal abad
19 .Mereka tidak dapat lagi meneruskan hidup dan kehidupan di tanah air mereka.Dalam Perang Padri yang maksudnya pelebaran Islamisasi di Tanah Air Mandailing,angkatan Minangkabau menjarah kampung halaman,persawahan dan lahan pertanian orang Mandailing.Mereka diperparah lagi oleh exploitasi ekonomi kolonial Belanda ( cultuurstelsel ).4
3
Penderitaan dan kemelaratan yang tak tertanggungkan menyebabkan mereka membawa sekalian keluarga yang ratusan jumlahnya ikut namora natoras mereka yang membentuk kesatuan pimpinan dalam melaksanakan exodus ke "the Brave New World ".Seawal tahun 1820-an orang Mandailing sudah berada di seputar Kuala Lumpur (6).
5
Namora Mandailing yang lain terus mendirikan pemukiman yang berhampiran dengan tempat-tempat yang berpotensi timah seperti di Kajang,Ulu Langat,Ampang ,Ulu Kelang dan lain-lain.Di Raub,Pahang telah berdiri di situ pemukiman Mandailing dan Rao/Rawa sebelum Raja Asal menggabungkan diri dengan mereka.
Kesampaian ratusan Orang Mandailing yang terdiri dari kaum perempuan dan anak-anak dan juga para kombatan yang berpengalaman tempur di bawah kesatuan pimpinan Namora-Natoras menyebabkan kegoncangan sosial dan politik di Semenanjung Malaysia dalam abad 19.
Dalam abad 19 berlaku perebutan timah di antara kuasa imperialis Inggeris,golongan feodalis dan kapitalis Cina .Orang Mandailing terpaksa melibatkan diri dalam dalam pergolakan politik untuk melindungi kepentingan ekonomi dan perniagaan mereka di bahagian Semenanjung Malaysia.
Mereka memihak Wan Mutahir menentang Wan Ahmad dalam Perang Pahang (1857-1863).Sebelum itu mereka terlibat dalam Perang Rao (1848 ).Dalam Perang Saudara Selangor(Perang Kolang) yang berkecamuk paling lama di Semenanjung Malaysia , mereka berhadapan dengan angkatan feodal dan kapitalis .Mereka memihak Raja Mahadi yang dianggap Patron mereka
8
Orang Mandailing yang sampai ke Kolang dalam gelombang exodus seperti yang telah disebut di atas dan mayoritas terdapat di Selangor dan Pahang masih diidentifikasi sebagai etnik Mandailing . Mereka juga diberikan label "Orang Dagang atau Melayu Dagang" oleh Raja-Raja Melayu dan Bugis( Lubis&Khoo RBMP p 19/Middlebrook and Gullick 1983 pp 25-26) - " Foreign Malays whereas they were neither foreign nor Malays ! " berkata seorang se
Misalnya orang Mandailing yang terlibat dalam Perang Pahang dan dipimpin oleh Raja Asal disebut orang " Mendeheleng " dalam Hikayat Pahang,suatu sumber sejarah pribumi dan non-kolonial.
Orang Mandailing yang diusir dari Negeri Selangor dan hampir berhadapan dengan genosida setelah kalah dalam Perang Kolang masih disebut orang " Mandeleng " dalam dekrit Yang Di-Pertuan Negeri Selangor(Sultan Abdul Samad) 25 August 1870.
9
KRISIS IDENTITAS MANDAILING DI MALAYSIA BARAT
Dalam zaman pra-intervensi Inggeris di Kolang (bagian barat Malaysia Semenanjung),orang Mandailing yang berada di Pahang, Selangor dan yang terlibat dalam perebutan sumber ekonomi di sana,sering juga disebut oleh warga Melayu dan Bugis setempat sebagai Orang Dagang ( Abdur-Razzaq Lubis& Khoo Salma Nasution Raja Bilah and the Mandailings in Perak p 19/Middlebrook and Gullick 1983 pp 25-26 ).Di Selangor sementara namora Mandailing diberi gelar Dato Dagang oleh
bangsawan Bugis (Abdur-Razzaq Lubis: Sutan Puasa JSEAA Vol 12 2013 n 47).
10
Pada masa awal intervensi Inggeris di barat Semenanjung Malaysia,orang Mandailing masih diidentifikasi sebagai etnik Mandailing oleh pegawai-pegawai kolonial .Misal Residen Inggeris di Perak,JWW BIRCH,sebelum dibunuh pemberontak ,mengatakan pengikut Raja Asal yang bermukim seputar Batang Padang tanggal 7 Desember 1874 sejumlah 200 - 300 jiwa disebutnya sebagai Mendiling ( Abdur-Razzaq Lubis RBPR MBRAS 2003 p 23 ) .Mereka tidak disebut sebagai orang Melayu.
Apabila Inggeris menguasai pemerintahan sebagai konsekwensi dasar intervensi di Semenanjung Malaysia Barat mereka meletakkan orang Mandailing di bawah kategori Melayu sebab terdapat kemiripan fisik atau terdapat " physiognomic similarities " orang Mandailing ,golongan etnis Nusantara yang lain dengan orang Melayu dalam sensus yang dilaksanakan Inggeris buat warga Melayu di Perak.
Pada sensus tahun 1931,kategori Mandailing dalam sensus di British Malaya dihapuskan. Pasca 1931 orang Mandailing sirna dari catatan dan laporan administratif.( Hirschman 1987: 574-5.Abdur-Razzaq Lubis: Mandailing Diaspora.........s 3 amazonaws.com)
Sebenarnya para pegawai tinggi kolonial Inggeris telah memulai pencalonan melayunisasi lmigran Mandailing di Negeri Perak dan Negeri Selangor.
No comments:
Post a Comment