Tuesday, November 11, 2014

MANDAILING BUKAN BATAK.

          Suatu persoalan masih belum terselesaikan dalam kesadaran orang Mandailing.Maka justru mereka mengalami krisis identitas.Di Indonesia mereka seringkali dikategorikan sebagai Batak saja atau Batak-Mandailing.Malah di sisi sini Selat Melaka terdapat pula persepsi yang demikian.Segelintir  akan tertanya-tanya: Mandailingkah aku atau Melayu/ Melayu-Batak ?

          Mujurlah kini mayoritas Mandailing - Muslim di Indonesia dan di Semenanjung Tanah Melayu juga samasekali menolak kategori Batak dan hal ini diakui sendiri oleh sementara sarjana Barat seperti Lance  Castles.Seorang lagi daripada kalangan mereka,Susan Rogers Siregar berpendapat adalah "misleading"  budaya etnik Mandailing dikelompokkan saja sebagai Batak serempak dengan etnik-etnik Toba,Karo, Dairi-Pakpak,Simalungun dan Angkola yang terdapat di Sumatra Utara.(Abdul-Razzaq Lubis 13 May 2012)
          Sebenarnya mulai tahun 1920-an di Sumatra Utara telah bangkit gerakan menolak label Batak yang ditempelkan pada bangsa Mandailing.Mereka terdiri daripada alim-ulama,patriot Mandailing dan  sejumlah sarjana peneliti sejarah Bangsa Mandailing.Mereka memprotes sekeras-kerasnya upaya menanam jenazah seorang Batak-Muslim di pemakaman Muslim di Sungaimati.Kasus ini dimajukan ke pengadilan.Ternyata Mahkamah Syariah Kesultanan Melayu Deli dan Pengadilan Tinggi Hindia-Belanda  di Batavia(Jakarta kini) membuat kesimpulan Bangsa Mandailing bukan Batak .Selanjutnya diputuskan orang Batak kendatipun  Muslim,Angkola dan Mandailing yang mengaku Batak tidak pantas dikuburkan di Pemakaman Mandailing tersebut.

          Ahli sejarah Mandailing yang terkenal,Mangaradja Ihoetan dalam tahun 1926 dengan tegas pula menyatakan bahwa bangsa Mandailing telah didirikan oleh nenek moyang kita dengan"djerih pajah" dan beliau berharap benar agar jangan "disia-siakan lagi kebangsaannja dengan moedah maoe menghapoeskannja dengan djalan memasoekkan diri pada bangsa lain....." (Pewarta Deli,Medan,1926;
dikutip Abdur-Razzaq Lubis tertgl 13 May 2012).

          Mutakhir ini Bpk Pangaduan Lubis,antropolog dan patriot Mandailing dengan tegas pula mengutarakan bangsa Mandailing tersendiri dan beda dengan etnik yang lain .(NST NUANCE  APRIL 18 2004).Seorang lagi peneliti sejarah Mandailing yang tak kurang bobotnya,Basyral Hamidy Harahap memberikan pendapat yang kontradik bahwa Mandailing keturunan Batak.(Ibid).  

          Seorang peneliti dari Malaysia,Abdur-Razzaq Lubis yang berstatus internasional dan yang telah menerbitkan studinya yang mendalam dan tuntas mengenai orang Mandailing di Perak dalam bukunya Raja Bilah And The Mandailings In Perak 1875-1911(barangkali magnum opus nya) menyuarakan dengan lantang: Orang Mandailing,Batak Tidak,Melayu Bukan(13 May 2012).


Oleh hanafiah kamalbahrin lubis
13 nov 2014
Kajang Malaysia.

No comments:

Post a Comment